Jenazah Dilempari Batu: Kronologi Kematian Utsman bin Affan Yang Mengharukan

Utsman bin Affan adalah sahabat senior yang memikul tanggung jawab sebagai Khulafaur Rasyidin ketiga. Di akhir periode pemerintahannya, terjadi gejolak fitnah yang amat mengerikan. Bagaimana selengkapnya? simak ulasan di bawah ini!
1. Gejolak Fitnah

Dua orang mata-mata saling menukar surat. (Image by Chatgpt)
Awal mula fitnah terhadap Khalifah Utsman berawal dari seorang Yahudi bernama Abdullah bin Saba. Abdullah pura-pura masuk islam dan pergi ke mesir untuk mengadu domba seluruh kaum muslimin bahwa Ali lebih berhak menjabat khalifah daripada Utsman. Pada puncaknya, penduduk Mesir-Kufah-Basrah saling berkirim surat atas nama para sahabat senior seperti Ali, Thalhah, hingga Sayyidah Aisyah ra. Isi dari surat tersebut adalah ajakan untuk memberontak atas nama menolong agama Allah.
2. Bergeraknya kelompok pemberontak

Seorang mata-mata sedang menyusup dan berbaur di tengah masyarakat. (Image by Chatgpt)
Pada bulan Syawal, 35 H. 3 kelompok besar bergerak dengan membawa tujuan masing-masing.
- Kelompok dari Mesir yang dipecah menjadi 4 sub-divisi yang masing-masing berjumlah 600-1000 orang dan dipegang oleh 4 pemimpin, yaitu: Abdurrahman bin Udais al-Balwy, Kunanah bin Bisyr at-Tujaiby, Sudan bin Humran, dan Qutairah As-Sakuny. Kelompok dari Mesir menginginkan Ali bin Abi Thalib sebagai Khalifah.
- Pemberontak dari Kufah keluar dengan 4 kelompok dengan pucuk pimpinannya bernama Amr bin Ashm. Kelompok ini ingin agar yang menjadi khalifah adalah Az-Zubair.
- Pemberontak dari Basrah bergerak di bawah 4 panji dengan pucuk pimpinannya adalah Hurqush bin Zubair As-Sa’dy. Pemberontak dari Basrah menginginkan Thalhah bin Abi Ubaidillah untuk naik menjadi Khalifah.
3. Pengepungan dan Teror

Beberapa pemberontak menebar teror dari rumah ke rumah. (Image by chatgpt)
Awalnya, 3 kelompok pemberontak dari berbagai wilayah diatas meminta baik-baik kepada penduduk Madinah agar mereka diperbolehkan masuk karena niat mereka adalah untuk melaksanakan haji. Namun, semua penduduk Madinah mengetahui akal busuk mereka dan memilih mengusir kelompok yang jumlahnya ribuan tersebut.
Setelah diusir penduduk Madinah, kelompok pemberontak ini berpura-pura kembali ke rumahnya. Setelah melihat pertahanan kota melemah, mereka kembali merangsek ke dalam Kota Madinah, mengepungnya, hingga menebarkan teror di sekitar rumah Utsman bin Affan. Pengepungan ini berlangsung selama 40 hari yang mengakibatkan Utsman bin Affan tak bisa menjadi imam shalat dan melakukan tugasnya sebagai khalifah. Tugas Imam shalat sementara digantikan oleh Thalhah bin Ubaidillah.
4. Menjelang tragedi

Sebuah rumah yang dikepung kelompok bersenjata. (Image by Chatgpt)
Beberapa kejadian yang membuat bulu kuduk merinding selama 40 hari pengepungan yaitu:
- Saat Abi Umamah menyambangi rumah Utsman bin Affan, tiba-tiba muncul seruan dari Al-Balath (lapangan yang memisahkan Masjid Nabawi dengan rumah Utsman bin Affan). Utsman bin Affan masuk ke dalam rumah lalu keluar dengan muka pucat dan bertanya-tanya, mengapa orang-orang di Al-Balath ingin membunuhnya.
- Tiba di hari jum’at, Ibn Udais naik ke mimbar Rasulullah SAW kemudian menjadi imam shalat. Kemudian dia naik lagi dan mencela Khalifah Utsman bin Affan di hadapan seluruh jama’ah.
- Utsman bin Affan mengetahui kapan dirinya meninggal setelah mendapat mimpi berupa ajakan Rasulullah SAW untuk berbuka bersama Abu Bakar & Umar bin Khattab.
- Utsman meminta lembaran kain untuk menutupi tubuhnya agar saat terbunuh, auratnya tidak terbuka. Hal ini dilakukannya karena Utsman sangat pemalu bilamana auratnya terbuka.
- Kelompok pemberontak menyebarkan teror berupa akan membunuh siapapun yang menyambangi rumah Utsman bin Affan, melarang siapapun keluar dari rumah Utsman, hingga mengancam seluruh penduduk Madinah.
5. Pemberontak merangsek masuk

Suasana rumah yang kacau dan sesak. (Image by Chatgpt)
Ada beberapa versi terbunuhnya Khalifah Utsman bin Affan. Versi pertama yaitu:
- Khalifah Utsman meminta seluruh penghuni rumahnya (kecuali keluarganya) untuk meninggalkan rumah tersebut.
- Utsman bin Affan kemudian melasanakan shalat dan membaca surat Thaha. Pemberontak masuk melalui pintu dan jendela kemudian membakarnya. Utsman yang faham keadaan ini kemudian mempercepat shalatnya agar api tak menyebar ke Baitul Mal.
- Setelah shalatnya selesai, Utsman bin Affan membaca Al-Qur’an surat Ali Imran ayat 173.
- Orang yang pertama masuk bernama Al-Mautul Aswad, dia mencekik Utsman bin Affan hingga dadanya tersengal-sengal. Aswad melakukannya sampai khalifah pingsan. Setelah mengira yang ia cekik telah terbunuh, ia meninggalkannya.
- Masuklah Ibn Abu Bakar. Dia memegang jenggot khalifah lalu tiba-tiba menyesal dan meninggalkannya.
- Masuklah pemberontak lain bernama Saudan bin Humran. untuk menebas Utsman namun dihalang oleh Nailah binti Al-farashifah. Naas, jari jemari Nailah putus karena berusaha melindungi Utsman. Saudan kemudian menikam perut Sayyidina Utsman dan membantai seluruh pembantunya.
Versi kedua menurut Watstsab, yaitu:
- Awalnya ada seorang laki-laki berperawakan pendek dengan raut muka hewan buas mengintip ke dalam rumah sayyidina Utsman bin Affan.
- Kemudian masuklah Muhammad bin Abu Bakar dan 13 orang lainnya. Dia memegang jenggot khalifah dan memerintahkan yang lain untuk mengeroyok dan memukulinya dengan anak panah.
Versi ketiga menurut Ibn Asakir, yaitu:
- Kinanah bin Bisyr memukul rusuk dan ubun-ubun Utsman dengan batangan besi sampai tersungkur.
- Lalu, Saudan bin Humran memukuli Sayyidina Utsman sampai terbunuh.
- Dilanjut Amr bin Hamiq melompat ke atas dada Utsman dan menikamnya sebanyak 9x.
6. Proses pemakaman yang dramatis

Beberapa orang terlihat sibuk berlindung dari lemparan batu. (Image by Chatgpt)
Jenazah Utsman bin Affan dalam keadaan memprihatinakan. Setelah para pemberontak itu pergi, para sahabat yang lain segera mengurus jenazah Utsman secara layak. Setelah jenazah siap dimakamkan, para sahabat membawanya ke pemakaman Baqi’ secara diam-diam. Namun, para pemberontak yang mengetahui hal tersebut segera melarangnya dan justru melempari para sahabat dengan bebatuan hingga mengenai jenazah Utsman bin Affan.
Sayyidina Utsman bin Affan akhirnya dimakamkan di Hisyi Kaukab, sebelah timur pemakaman Baqi’. Hisyi Kaukab merupakan tanah lapang yang dulunya telah dibeli Utsman bin Affan untuk memperluas pemakaman Baqi’
Referensi:
- Bidayah Wan Nihayah bab Khalifah Utsman bin Affan karya Ibnu Katsir;
- Tarikhul Khulafa’ bab Utsman bin Affan karya Imam As-Suyuthi
Kasihan sekali jadi Utsman ini korban fitnah seorang Yahudi intinya, untung sudah diajak berbuka sama Rasulullah, jadi terhitung syahid meskipun proses kematiannya mengerikan
assalamualaikum…seru bacanya,baru tau Khalifah Utsman bin Affan terbunuh dengan keadaan membaca mushaf
makasih… waalaikumsalam wr.wb.
Alhamdulillah terima kasih kak