Intip Proses Pembuatan Bahtera Nabi Nuh, Menakjubkan!
Bahtera Penyelamat Yang Membawa Harapan

Nabi Nuh adalah seorang Rasul yang dikirim Allah ke tengah-tengah kaum Bani Rasib. Nama lengkap Nabi Nuh adalah Nuh bin Lamik bin Matwasyalah bin Khanukh (Nabi Idris) bin Yarad bin Mahlayil bin Qanin bin Anwasy bin Syits bin Adam as.
Dakwah Nabi Nuh yang dilakukan selama 950 tahun hanya mendapatkan segelintir umat yang mau memeluk Islam. Sisanya hanya berisi cacian, makian, hinaan, dan fitnah dari orang-orang yang durhaka. Hingga tiba saatnya Allah memerintahkan Nabi Nuh untuk memulai pembangunan bahtera. Kelak, bahtera inilah yang dapat menyelamatkan umatnya yang bertaqwa hingga para binatang. Untuk lebih lengkapnya, simak penjelasan di bawah ini!
1. Menanam Pohon

Seorang laki-laki sedang menanam bibit pohon di tengah hutan. (Image by Bing.ai)
Nabi Nuh bukanlah perusak hutan demi mengejar ambisinya. Melainkan dengan menanam bibit pohonnya yang kelak dapat dipanen. Menurut Muhammad bin Ishaq, bibit yang ditanam Nabi Nuh adalah bibit pohon jati.
Namun, jika dilihat dalam alkitab (Taurat) bibit pohon yang ditanam Nabi Nuh adalah bibit Pohon Shanaubar. Nabi Nuh menunggu selama 100 tahun agar pohon siap ditebang dan dijadikan kerangka bahtera. Ada juga riwayat lain yang mengatakan bahwa Nabi Nuh baru bisa menebangnya setelah pohon tersebut sudah berusia 40 tahun.
2. Proses Penyusunan Desain & Kerangka Bahtera

Sekelompok laki-laki yang bergotong royong membangun sebuah bahtera. (Image by Bing.ai)
Tahap selanjutnya adalah membangun kerangkanya. Ada 4 pendapat mengenai ukuran bahtera Nabi Nuh, yaitu:
- Menurut Tsauri, panjang x lebar = 80 hasta x 500 hasta. Bagian dalam kapal dilapisi dengan getah Ter.
- Menurut Qatadah, panjang x lebar = 300 hasta x 50 hasta. Ukuran ini sama seperti yang tertulis dalam kitab Taurat.
- Menurut Hasan Basri, panjang x lebar = 600 hasta x 300 hasta.
- Menurut Ibnu Abbas, panjang x lebar = 1.200 hasta x 600 hasta.
Namun, semuanya sepakat bahwa tinggi dari bahtera Nabi Nuh adalah 30 hasta.
Desain dari bahtera itu dibuat menjadi 3 lantai.
- Lantai pertama/dasar diperuntukkan tempat binatang;
- Lantai kedua/tengah dihuni oleh para manusia;
- Lantai tiga/atas khusus untuk para burung.
Di bagian samping bahtera diber pintu dan memiliki penutup palka pada bagian atas setiap lantai.
3. Muatan Bahtera

Manusia dan binatang antre naik ke bahtera. (Image by Bing.ai)
Setelah bahtera selesai dibuat, Nabi Nuh mulai memerintahkan umatnya yang bertaqwa dengan berpasang-pasangan masuk duluan. Disusul oleh para binatang yang juga berpasangan menghuni lantai dasar. Adapun muatan yang diangkut Nabi Nuh mulai dari bahan makanan (hewan ternak & bahan pangan pokok).
4. Berlayar dan Berlabuh

Sebuah bahtera berlayar di tengah badai dahsyat. (Image by Bing.ai)
Tepat semua umat Nabi Nuh serta para binatang sudah terangkut ke atas bahtera, dimulailah azab maha dahsyat. Allah menyuruh bumi untuk meluapkan air yang ia punya ke permukaan, tsunami mulai menerjang umat yang durhaka, serta hujan yang tak kunjung berhenti.
Bahtera Nabi Nuh terombang ambing selama 150 hari. Kemudian Allah mengarahkan bahtera tersebut menuju Baitullah dan membuatnya berputar-putar disana selama 40 hari. Tepat di hari ke 151, Bahtera Nabi Nuh berlabuh di bukit Juddi pada hari ‘Asyura (hari ke-10) di bulan Muharram.
Referensi:
Bidayah Wan Nihayah karya Ibnu Katsir;
Qishasul Anbiya’ Karya Ibnu Katsir